BANYUWANGI- Fluktuasi harga cabai yang kerap berubah dengan cepat membuat petani resah dan gerah. Meski harga komoditas beberapa kali meroket, namun tidak berbanding lurus dengan keuntungan yang diterima petani.
Sejatinya, melambungnya harga cabaiakan menambah keuntungan yang diterima petani namun yang terjadi harga tinggi tidak memberi keuntungan tambahan bagi petani. Naik dan turunnya harga cabai dinilai para petani sering tidak rasional karena permainan spekulan mengambil keuntungan yang berlipat.
Salah satu petani cabai asal Singojuruh, Abdul Fatah mengatakan, saat harga cabai melonjak fantastis di pasar Jakarta, petani belum merasakan keuntungan yang sebanding. “Waktu harga di Jakarta Rp 60 ribu, tapi harga di Banyuwangi hanya Rp 12 ribu per kilogram.
Ini tidak adil, harga dari kita Rp 12 ribu tapi di pasar Jakarta dijual Rp 60 ribu, seba...