BANYUWANGI – Prestasi menjadi salah satu tujuan dalam pembinaan. Sebab, itulah tidak ada salahnya jika cabang olahraga (cabor) dievaluasi bahkan dikritik jika tidak mampu meraih capaian itu. Bagi ketua cabor yang gagal menorehkan prestasi memang pantas disorot.
Bukan hanya itu, nahkoda cabor itu dinilai lebih terhormat jika mengundurkan diri jabatan, terutama bagi mereka yang lama menjabat, tapi tidak membawa bukti prestasi yang nyata. Hingga kemarin (10/9), belum ada perkembangan yang berarti terkait dengan cabor gagal.
Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banyuwangi, Anton Sunartono sebelumnya telah menegaskan menolak untuk mengundurkan diri, meski atletnya selama ini gagal di berbagai even, termasuk dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V.
Yang terbaru, kini giliran ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indone...