KETERBATASAN fisik bukan penghalang untuk bisa berkreasi dengan melahirkan karya-karya besar. Itulah semangat yang selama ini diusung Irfan Efendi. Penyandang tunanetra asal Dusun Tampak Bayan, Desa Balak, Kecamatan Songgon, itu dikenal sebagai komposer musik.
Di jari-jarinya yang lentik seperti ada indra yang menuntunnya saat memainkan keyboard (piano). Putra pasangan Moch tar, 60, dan Arpani, 57, itu tampak santai memainkan musik. Sepintas tidak ada yang beda dengan orang normal lainnya, seperti cara berpakaian dan nada bicaranya.
Siapa sangka di tengah keterbatasan fisik dengan dua mata yang tidak bisa melihat sejak lahir, putra ketiga dari tiga bersaudara yang lahir pada 29 Januari 1987 itu memiliki semangat hidup yang tinggi. Bahkan, karya-karyanya sudah banyak dinikmati pencinta musik di Banyuwangi.
Hidup penuh dengan kegelapan karena...